Putra Jepara Raih Penghargaan Schweighofer Prize 2017

Achmad Solikhin saat mengunjungi SMAN 1 Jepara, Selasa (4/7/2017)
Achmad Solikhin saat mengunjungi SMAN 1 Jepara, Selasa (4/7/2017)

Putra kelahiran Jepara, Achmad Solikhin, baru-baru ini berhasil meraih penghargaan di Austria melalui penelitiannya tentang kayu superhidrofobik, kayu yang dibuat menggunakan teknologi nano. Teknologi nano akan membuat kayu menjadi tahan air dan terhindar dari bakteri.

Ide penelitian ia dapatkan saat memperoleh beasiswa. Ia berfikir bahwa ini adalah kesempatan emas untuknya agar bisa mendapat prestasi di tingkat internasional. Setelah melakukan penelitian selama 3 bulan, akhirnya ia mendapat nominasi penghargaan di Schweighofer Prize 2017 yang merupakan penghargaan sektor kehutanan di Eropa bagi para inovator muda. Saat penelitian di Jepang, ia dibimbing 6 dosen, 3 dosen dari Indonesia, dan 3 lainnya dari Jepang.

Selain penelitian tentang kayu superhidrofobik, ia sempat meneliti tentang plastik yang dapat terurai dengan cepat, namun penelitian ini belum dibawanya ke jenjang perlombaan.

Hasil penelitiannya dirasa cocok diterapkan di kota asalnya, Jepara. Sebagai penghasil kerajinan kayu yang besar, Jepara menjadi kota tujuan para peneliti dalam melakukan penelitian tentang kayu.

Solikhin lulus dari SMAN 1 Jepara tahun 2009 dan melanjutkan di Fakultas Kehutanan IPB melalui jalur SNMPTN. Di IPB, ia mengikuti program kolaborasi dari pemerintah, termasuk saat mendapatkan beasiswa penelitian. Walau begitu, segala proses penelitian dan publikasi dilakukannya secara mandiri dengan bimbingan dari dosennya.

Semasa SMA, Solikhin merupakan sosok yang aktif ekstrakurikuler taekwondo, karya ilmiah, PMR, remaja masjid, dan sebagainya. Menurutnya, nilai akademik dan non akademik haruslah seimbang. Dengan karakternya yang aktif ia banyak mendapat prestasi internasional. Prestasi itulah yang membantunya dikenal di kalangan dunia saat menjadi pembicara di forum PBB.

Dengan prestasi sedemikian hebat, Achmad Solikhin berharap dia bisa mengabdikan dirinya untuk bangsa dan negara. Tak lupa ia mengingatkan pada generasi-generasi penerus untuk selalu memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

“Ada waktu luang pake buat belajar, jangan buang-buang waktu.” tuturnya saat wawancara.

Solikhin melewati Hari Raya Idul Fitri 1438 H di kota asalnya Jepara. Ia juga menyempatkan diri berkunjung ke SMAN 1 Jepara untuk sekadar bersilaturahmi. (REA/DAY)

Putra Jepara Raih Penghargaan Schweighofer Prize 2017
Scroll to top