SMANSARA.COM – Kamis (18/03) Ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) SMAN 1 Jepara kembali mengadakan diskusi bareng alumni. Acara tersebut terbuka untuk umum dan pada kali ini dihadiri sekitar 20 orang. Dimana mulai dari siswa-siswi yang mengikuti ekstrakurikuler KIR, Pembina KIR, serta tiga orang alumni KIR SMAN 1 Jepara.
Para pembina yang hadir dalam acara tersebut, yaitu Asyif Awaludin Romadhoni, Puji Rahayu, dan Maria Yekiana Mulyahati. Sementara tiga orang alumni yang hadir dalam diskusi bareng adalah Desi Riana dari Direktorat Jenderal Bea Cukai dan Kementrian Keuangan, Anindita Diptya dari Klinik NU Masyitoh, dan Sabiludyn Raka Badan Pusat Statistik Kabupaten Jeneponto di Sulawesi Selatan. Akan tetapi, Sabiludyn Raka berhalangan hadir pada acara kali ini.
Romadhoni, selaku pembina KIR, menjelaskan bahwa tujuan diadakannya diskusi bareng alumni kali ini yaitu untuk memberikan pembelajaran atau motivasi kepada siswa-siswi yang mengikuti KIR terlebih lagi teruntuk kelas X, belajar menghargai proses dan juga mengembangkan ilmu pengetahuan, serta heoristik ide (bagaimana cara mencari ide atau mendapatkan ide).
Pada kali ini diskusi bareng alumni mengangkat tema Spirulina Pongge. Alasan mengangkat tema Spirulina Pongge karena alumni-alumni KIR yang dulunya berprestasi dan berkarya dengan tema penelitian Spirulina Pongge tersebut atau bisa dikatakan juga karya yang pernah diteliti oleh para alumni. Jadi, dalam acara diskusi bareng tersebut mereka hanya mengulasnya kembali. Diskusi bareng alumni ini tidak hanya berisi tentang pemaparan karya yang pernah diteliti para alumni saja, namun juga saling sharing apa saja manfaat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler KIR serta terdapat sesi tanya jawab.
Muhammad Jiddan Labib selaku siswa yang menghadiri acara tersebut sekaligus anggota ekstrakurikuler KIR mengaku sangat senang karena mendapatkan ilmu-ilmu baru dari para alumni KIR SMAN 1 Jepara. Ia juga menambahkan bahwa ia mendapatkan motivasi lebih untuk membuat penelitian.
“Ketika kita memilih ekstra apapun itu, kita harus menekuni hal itu, kita harus senangi hal itu, karena ibarat ekstrakurikuler diadakan untuk mengembangkan potensi diri kita. Jadi ketika kita ingin berkembang maka kita harus menikmati proses tersebut jangan sampai mundur ditengah jalan. Intinya jangan menyerah teman-teman semuanya karena yang namanya proses itu seperti roda berputar ada suka maupun duka,” pesan Asyif Awaludin Romadhoni terlebih kepada siswa-siswi yang mengikuti ekstrakurikuler KIR.