Tim Basket Putra SMAN 1 Jepara menelan kekalahan di babak semifinal melawan Tim Basket Putra SMA Lab School Satya Wacana Salatiga dalam ajang DBL pada Sabtu (15/8). Pertandingan yang berlangsung seru ini dimenangkan oleh Satya Wacana dengan skor akhir 53-47.
Meskipun kalah, Tim Smansara mengaku sudah bermain dengan maksimal. Persiapan demi persiapan sudah dilakukan dengan sekuat tenaga. Namun sayang, dewi fortuna tidak memihak mereka.
“Mungkin cuma faktor keberuntungan saja, kedua tim udah bermain sangat bagus, defense Smansara juga sudah bagus, kita sudah jauh lebih baik dari pertandingan sebelumnya,” tutur Rifki Adriyanto, pemain bernomor punggung 8.
Pada quarter pertama, Tim Smansara sudah bermain dengan maksimal. Pertahanan kuat mereka membuat lawan sulit untuk mencetak poin. Sampai akhir quarter ketiga, Tim Smansara masih unggul karena dapat mempertahankan ritme permainan. Akan tetapi, pada quarter keempat, Satya Wacana mulai bangkit dan membalikkan keadaan. Mereka mengandalkan Sunu Wicaksono, pemain bernomor punggung 10, untuk mencetak angka. Saat permainan hampir usai, Nandyan Wildan, pemain nomor 9 dari Tim Smansara, berhasil mencetak 2 angka dan menyamakan poin kedua tim (42-42) sehingga memaksa pertandingan untuk dilanjutkan ke babak Overtime yang berlangsung selama 5 menit. Pada babak Overtime, pertandingan berlangsung sangat seru. Kedua tim saling meluncurkan serangan terbaik mereka. Namun, Satya Wacana berhasil mencetak angka lebih banyak dan membuat Tim Smansara gugur.
“Menurut saya, setiap permainan itu ada kalanya menang, tapi merasa kalah. Ada juga kalah, tapi malah merasa menang. Kemarin, Tim Smansara memang kalah dalam pertandingan, tapi kita merasa menang karena sudah bermain sangat bagus. Kita bermain sebagai tim dan sudah bisa mewakili Jepara di DBL,” ungkap Rifki.
Tak hanya pemain yang merasa terpukul oleh kekalahan ini. Dari pihak supporter pun juga merasakan hal yang sama.
“Pasti sedihlah, ada juga yang sampai menangis melihat tim yang didukung kalah. Tapi kita bangga sama tim Smansara yang sudah mengeluarkan banyak tenaga,” ucap Ilham, salah satu suporter Tim Smansara.
Meski menuai kekalahan, berhasil bertanding di babak semifinal pertandingan basket terbesar di Indonesia ini tentu saja sudah merupakan prestasi yang patut disyukuri. Dari sekian banyak kompetitor, Tim Smansara berhasil masuk ke dalam babak Fantastic Four. Hal ini tentu saja membuat nama Tim Basket SMAN 1 Jepara makin dikenal di masyarakat.
“Ya, di balik kekalahan itu kita harus ambil pelajarannya, mungkin kita harus latihan lebih keras lagi,” ujar Rifki.
Kekalahan bukanlah akhir segalanya. Tetaplah semangat dan jadilah yang terbaik, tim! Tanpamu, Smansara tidak akan bisa sampai ke babak semifinal di ajang DBL Semarang. (MHK/CW)