SMANSARA.COM— Guru SMAN 1 Jepara, Ninok Eyiz Sumianingrum beserta Kelas XI.2 berhasil meraih penghargaan bergengsi dari SIMA Academy dan APCEIU (Asia-Pacific Centre of Education for International Understanding) atas dedikasi dan komitmennya dalam memanfaatkan media film untuk menginspirasi siswa. Proyek yang dirancangnya bersama para siswa diakui sebagai karya transformatif yang berhasil menanamkan nilai empati, berpikir kritis, dan kesadaran global khususnya dalam topik Kesetaraan Gender.
Sebagai bentuk apresiasi, beliau mendapatkan akses eksklusif ke platform SIMA Academy hingga 31 Desember 2024 memberikan kesempatan untuk terus memperluas dampak positif di ruang kelas.
Penghargaan ini merupakan bagian dari kerja sama antara SIMA Academy dan APCEIU untuk mendorong penggunaan media kreatif dalam pendidikan. SIMA Academy, yang dikelola oleh organisasi internasional SIMA (Social Impact Media Awards), menyediakan koleksi film berdampak sosial dari berbagai belahan dunia. Film-film ini digunakan untuk mengedukasi dan meningkatkan pemahaman siswa tentang isu-isu global.
Sementara itu, APCEIU, institusi di bawah naungan UNESCO, bertujuan untuk mempromosikan pemahaman internasional dan budaya damai melalui pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.
Ibu Ninok, demikian beliau dipanggil juga mendapatkan sertifikat penghargaan sebagai bukti pencapaian luar biasa ini, serta kesempatan untuk berpartisipasi dalam ajang SIMA Changemaker Award, sebuah penghargaan prestisius yang diberikan kepada individu atau tim yang menciptakan dampak sosial signifikan melalui proyek pendidikan berbasis media.
Melalui proyek ini, ia menggunakan film sebagai media pembelajaran untuk membangun empati dan pemahaman lintas budaya di kalangan siswa. Pendekatan ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan berpikir kritis yang sangat relevan di era globalisasi.
“Kami sangat bangga dapat mendukung individu penggerak perubahan seperti Ibu Ninok,” tulis tim SIMA Academy dan APCEIU dalam pesan penghargaan mereka. Pengakuan ini diharapkan menginspirasi para pendidik lain untuk terus berinovasi dan menggunakan pendidikan sebagai alat untuk menciptakan perubahan sosial yang positif.