SMANSARA.COM— Kegiatan kali ini, SMAN 1 Jepara mengadakan sosialisasi daring tentang simulasi pembelajaran tatap muka dan Asesmen Nasional yang diikuti oleh orang tua siswa-siswi SMAN 1 Jepara. Acara ini dilaksanakan pada hari Rabu, (01/09) melalui aplikasi Zoom. Sementara untuk yang tidak bisa ikut melalui aplikasi Zoom bisa menonton lewat YouTube InfoSmansara.
SMA dan SMK sudah diperbolehkan melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka, namun harus dengan syarat-syarat tertentu. SMAN 1 Jepara memulai simulasi pembelajaran tatap muka pada hari Kamis, (02/09). Untuk simulasi pembelajaran tatap muka ini berjangka waktu 2 minggu, lalu dilanjutkan dengan evaluasi yang akan dilaksanakan selama 1 minggu. Kemudian 2 mingu berikutnya baru akan dilaksanakan pembelajaran tatap muka secara terbatas. Tidak semua siswa-siswi SMAN 1 Jepara bisa mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka ini.
“Kira-kira ada enam kelas yang tidak langsung masuk dan diatur separuh kelas pagi dan separuh kelas siang. Jadi tatap mukanya sebentar. Dan kelasnya diatur berjauhan agar tidak bertemu,” ujar Udik Agus Dwi Wahyudi kala itu.
Waktu pembelajaran tatap muka terbagi menjadi 2 sesi. Sesi yang pertama dimulai pukul 07.00 – 09.00 WIB dengan nomor absen 1-18. Sementara sesi kedua dimulai pukul 10.00 – 12.00 WIB dengan nomor absen 19 hingga 36. Sedangkan siswa-siswi yang masih pembelajaran daring harus menyesuaikan simulasi pembelajaran tatap muka ini. Namun bedanya, pembelajaran tatap muka berdurasi 30 menit, sedangkan untuk pembelajaran daring berdurasi 60 menit setiap satu jam pelajaran.
Elfin Noor berkata bahwa ini merupakan praktek bagaimana protokol kesehatan dijalankan dengan benar, maka siswa-siswi yang datang ke sekolah harus menggunakan masker. Akan ada petugas yang meminta untuk mengecek suhu badan terlebih dahulu. Tidak lupa sebelum memasuki kelas, siswa-siswi wajib mencuci tangan. Selain itu, sekolah juga telah menyediakan ruang isolasi.
Informasi yang kedua adalah tentang Asesmen Nasional. Asesmen Nasional adalah salah satu penilaian yang dilakukan oleh pemerintah pusat yang akan dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI. Asesmen Nasional ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu AKM atau Asesmen Kompetensi Minimum, survei karakter, dan survei lingkungan belajar.
“Baik siswa, guru, dan sekolah tidak perlu mempersiapkan khusus dalam mengikuti Asesmen Nasional. Karena pemerintah ingin memotret hasil kompetensi-kompetensi yang selama ini dimiliki oleh siswa-siswi,” tutur Elfin Noor.