Kamera x Metafora SMAN 1 Jepara Menciptakan Film Pendek yang Berjudul “Daring I Love You”.
SMANSARA.COM—Sabtu (10/11) beberapa siswa penggiat Fotografi dan Sinematografi SMAN 1 Jepara menciptakan film pendek yang berjudul “Daring I Love You.”
Film tersebut menceritakan tentang Dani yang sedang pulang dari les, ia memesan ojek online untuk mengantarnya pulang. Di perjalanan, si Dani dan tukang ojek mulai membuka obrolan dari obrolan yang ringan sampai obrolan yang berbobot. Membahas kabar hari ini, pembelajaran Daring, hingga membahas kabar pendidikan di masa yang akan datang.
Dalam wawancara dengan penata kamera film pendek ini, Candhika Dhanuwijaya mengatakan bahwa untuk pembuatan cerita diperlukan waktu dua minggu, pengambilan gambar satu hari, dan editing enam hari.
Ketika ditanya tentang kendala pembuatan film pendek, Candhika menjawab,
“Ada beberapa masalah terutama ketika pengambilan audio dan pengambilan video karena pengambilan gambarnya di atas motor, sudah pasti angin kencang dan harus beberapa kali percobaan untuk mendapatkan set yang pas, untuk pengambilan gambar ya menurut aku sebagai penata kamera sangat sulit karena harus memegang kamera yang termasuk berat, belum lagi harus mengikuti pergerakan motor dari awal sampai akhir. Ya sulit karena sebenarnya disini kami ingin bereksperimen bisa gak sih film itu hanya di motor.”
“Ya karena daring itu memang masalah yang sampai sekarang itu masih diperdebatkan sampai sekarang, ada yang bilang daring itu membuat bodoh murid, tidak efektif dan tidak mengenakan. Di film yang dibuat ini kami ingin membuat pandangan orang lain terhadap Daring bahwa daring tidak seperti yang dikatakan dan banyak pelajaran positif yang bisa dipelajari dari daring mulai dari kesabaran, kejujuran, dan lain-lain,” terang penata kamera “Daring I Love You” kala ditanya hal yang mendasari tim mengambil tema daring.
Di akhir wawancara, Candhika mengungkapkan kesan yang ia dapatkan setelah membuat film pendek ini, “Ya walau durasinya hanya 6.30 menit, banyak pelajaran yang bisa dipelajari. Dalam film ini, justru kami lebih terpacu untuk membuat film yang lebih baik daripada film “Daring, I Love You.” Juara atau tidak itu bukan incaran kami juara hanya bonus saja, menurut kami yang penting itu pengalaman dan ilmunya.”