Lomba yang diadakan oleh SMAN 2 Klaten pada Minggu (9/09/18) bertujuan untuk menguji ketahanan fisik, jelajah medan, dan materi. Kriteria penilaian dilihat dari ketahanan dan kecepatan jelajah medan, ilmu navigasi darat, ketepatan regu, keseragaman juga kekompakan, dan pengetahuan umum.
Karena bersifat umum jadi peserta berasal dari semua kalangan penjuru Indonesia mulai dari umur 15-35 tahun.
Start dimulai dari tebing breksi di kota Sleman sampai ke SMAN 2 Klaten sebagai finish.
Perwakilan dari SMAN 1 Jepara terbagi menjadi dua tim yang masing-masing berisi 3 orang. Tim pertama berisi Achmad Aprilian Arifianto, Agus Febrianto, dan Moren Nanda Jelita. Sedangkan tim lainnya ialah Fatahillah Ahmad Ahyauddin, Raka Hadi Wiradani, dan Nandinis Saskia Aulika Vasya.
Tim kedua berhasil mendapatkan juara dengan perolehan waktu 1,5 jam setelah tim pertama melalui strategi ketepatan. Namun, tim pertama diposisi ke-6 dengan menggunakan stategi kecepatan.
“Kami tidak menyangka bisa mendapatkan juara tersebut. Dengan melawan anak mapala seperti UGM, UNS, dan Telkom Bandung. Kami bersyukur meski tidak diunggulkan tetapi mendapat juara,” ujar Agus ketika ditanya tentang pengalamannya.
“Semoga jika ada kegiatan lomba-lomba sejenis dapat berpartisipasi dan sekolah dapat memberi dukungan dan memfasilitasinya.
Karena lomba ini pertama kalinya setelah terjadi kekosongan selama 2 tahun semua tim yang berangkat sangat termotivasi untuk meraih juara, serta kita ingin nama Saspalsara dan SMAN 1 Jepara dikenal di seluruh penjuru Indonesia. Tak lupa juga, ucapan terima kasih kepada para alumni yang telah mendukung, semoga Saspalsara semakin jaya,” tutur Agus tentang pesan dan kesannya. (JDP/ERN)