Hari Pendidikan Nasional telah datang (2/5), dan layaknya hari besar lainnya, selalu diawali dengan upacara di sekolah, tak terkecuali di SMAN 1 Jepara. Namun, ada yang berbeda dari upacara-upacara biasa setiap hari Senin, karena ada penampilan spesial dari Teater Biassukma.
Mengangkat topik pendidikan, Teater Biassukma mementaskan aksi teatrikal yang menceritakan luapan isi hati (curhat) para siswa, khususnya pelajar SMA yang konon sering disergap oleh serangkaian tugas Kurikulum 2013. Sebenarnya aksi ini ditujukan bagi para guru, karena dipentaskan tepat setelah upacara selesai.
Dengan berpakaian layaknya pelajar SMA biasa, mengenakan topi, dasi, dan celana atau rok panjang abu-abu, para pemeran memainkan perannya dengan sangat profesional. Meski tanpa clip-on atau microphone, mereka tetap bisa menghibur semua penonton yang kebanyakan adalah murid-murid dari kelas 10 dan 11.
Dengan bahasa yang santun namun lugas ala anak SMA, mereka berhasil menarik perhatian para penonton. Selain itu, tema yang sangat sesuai dengan apa yang dirasakan oleh para siswa benar-benar membuat suasana riuh oleh tepuk tangan. Para siswa yang biasanya langsung bergegas menuju kelas setelah upacara usai, dengan senang hati menunggu di tengah lapangan demi melihat aksi teatrikal ini selama kurang lebih 15 menit.
“Kalau dibilang cukup sukses ya menurut saya sih cukup. Namun, kekurangannya itu tidak memakai clip-on jadi suara kami tidak begitu terdengar sehingga dapat menimbulkan salah paham karena aksi kami banyak dari ucapan bukan gesture. Selain itu, sasaran utama kami (guru) juga sepertinya tidak ikut menyaksikan karena sudah terlanjur masuk ruang guru dan suara kami tidak terdengar di speaker,” tutur Dinaar Zulfaa, seorang pemeran dari kelas 10 Bahasa.
Kalau menurut Anda bagaimana?
(HD)