Pukul 09:20, Selasa(29/9) Lapangan utama SMAN 1 Jepara riuh dengan antusias penonton yang menyambut penampilan dari teater Biassukma yang menjadi opening acara parade ekstra.
Teater yang beranggotakan 12 orang, campuran dari kelas 10 dan kelas 11 sukses membuat penonton terkesima dengan penampilannya. Karena dalam pertunjukan teater ini bertemakan ‘Karta Amrita’ yang berarti karya abadi.
Para pemain mengaku berlatih ketika gladi bersih sedang dilakukan, yaitu senin(28/9) pukul 20:00-22:00.
“Kita lega banget, karena kita baru latihan 1 kali dan itu mepet banget. Pas anak-anak lain lagi gladi bersih. Tapi kita bangga, karena ini baru pertama kali kayak gini,” jelas Rallyarta asrining puri, siswi dari kelas 11-IS2 dengan senyum syukurnya.
Pertunjukan dimulai dengan masuknya beberapa orang yang tampak melulurkan cat tembok ke seluruh badannya. Dalam adegan ini menunjukkan tentang para pemain yang sedang berkarya. Lalu tablo, berhenti sejenak.
Lalu datang pemain lain yang menyiram air hingga cat yang ada pada seluruh badan pemain luntur. Ini bermakna bahwa tidak ada karya yang abadi. Kemudian penonton dikejutkan dengan datangnya 2 pemain membawa kain hitam panjang yang langsung dibalutkan ketubuh semua pemain. Kain hitam ini bertujuan untuk menetralisir atau menutup semua karya, yang nyatanya tidak ada yang abadi, semua akan berakhir pada waktunya.
Pertunjukkan ditutup dengan bernyanyinya semua pemain yang melagukan mars Biassukma.
(OCT)