Beragam ekspresi memancar di lapangan SMAN 1 Jepara pagi kemarin (15/9). Suasana hari Senin lalu tampak berbeda. Hari tanpa upacara, tanpa pelajaran, bahkan bebas dari tugas. Semangat para siswa diiringi senyum ceria dan bahagia menghias di wajah mereka.
Kemeriahan dirasa sedari pagi saat pembukaan dengan sang merah putih. Dilanjut dengan penampilan marching band asal MI Masolihul Huda dan SMPN 3 Jepara. Lagu-lagu pilihan mereka bawakan dengan menarik. Tak berhenti di marching band, para pemenang pilihan SMB (Smansara Mencari Bakat) dan seleksi Pensi juga ikut tampil merayakan hari bahagia itu.
Tidak hanya siswa, guru pun unjuk gigi dengan menampilkan stand up comedy. Kelucuan Pak Zaenal yang sesekali menyenggol nama panitia dalam komedinya mampu mengocok perut siswa bahkan kepala sekolah, Bp. Edi Prayitno yang menyaksikannya.
Band hiburan seperti Egg Roll dan Rasta Ceriya turut mengisi acara tersebut. Lapangan jadi penuh dengan kaos big family Smansara warna merah dan biru. Jiwa-jiwa muda berjoget ria walau diterpa panas terik.
Sampai pada mahakarya, yaitu karya para pelukis negeri yang menonjolkan budaya Indonesia. Tak main-main, tarian mahakarya ini melumpuhkan perhatian penonton bagai petir menyambar.
Di sela-sela sorak sorai penikmat mahakarya, panitia dengan kompaknya membuat pagar betis bagi bintang tamu. Kemudian satu jam berlalu dengan alunan merdu beraliran Jamaican Music dari Souljah.
“Musik yang kita mainkan dapat dinikmati oleh semua orang bahkan yang belum move on sekalipun”, kata Danar Pranesti, sang vokalis saat jumpa pers bersama siswa blog.sman1jepara.sch.id di Ruang Multimedia sekolah setempat.
Karya hebat bertajuk ‘Pelukis Negeri’ dengan tema Fusion of Expressions yang telah lama dirancang membuat panitia menangis lega pada akhir acara. Air mata hasil kerja keras berakhir sore hari itu juga. Ucapan terima kasih dan selamat tak henti-hentinya terucap dari pihak panitia. (SAF&Fer)