SMANSARA.COM— Mentari pagi baru saja menyapu langit Jepara saat derap langkah para siswa SMAN 1 Jepara mengisi lapangan utama sekolah pada Senin, 2 Juni 2025. Di tengah bayang-bayang ujian semester yang padat, mereka datang bukan hanya membawa buku dan pena, melainkan semangat kebangsaan yang menyala. Hari itu, dalam balutan udara pagi yang sejuk, upacara peringatan Hari Lahir Pancasila digelar dengan khidmat dan penuh makna.
Upacara dimulai pukul 07.00 WIB, diikuti oleh seluruh warga sekolah. Seolah waktu melambat, tiap kepala tertunduk hormat, tiap lirik lagu kebangsaan bergema dari lubuk hati terdalam. Lapangan sekolah berubah menjadi ruang refleksi, tempat nilai-nilai luhur Pancasila kembali digaungkan, tak sekadar sebagai hafalan, tetapi sebagai pegangan hidup.
Bertindak sebagai pembina upacara, Plt. Kepala SMAN 1 Jepara, Ida Fitriningsih, S.Pd., M.Pd., membacakan amanat dari pemerintah pusat. Dalam suaranya yang tenang namun tegas, ia menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga keberagaman, menanamkan toleransi, dan menjadikan Pancasila sebagai cahaya penuntun di tengah perubahan zaman.
Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) melangkah pasti. Kain merah putih berkibar anggun di langit sekolah, mengajak setiap mata menatapnya dengan bangga. Lagu Indonesia Raya dinyanyikan bersama dengan suara yang lebih merdu dari harmoni rasa cinta tanah air yang berpadu di antara ratusan suara remaja penuh harap.
Di balik barisan yang rapi, terselip kekhawatiran akan ujian yang menanti setelah upacara. Namun, semangat untuk menghormati sejarah dan menghargai perjuangan para pendiri bangsa mengalahkan segala resah. Di sinilah siswa belajar arti keseimbangan antara tanggung jawab akademik dan kecintaan terhadap tanah air.
Sekitar 45 menit upacara berlangsung. Saat doa dituturkan sebagai penutup, suasana berubah hening, seolah langit pun turut mendengar. Doa dipanjatkan untuk negeri yang damai, untuk generasi yang kuat iman dan ilmu, serta untuk semangat Pancasila yang tak lekang dimakan waktu.
Pagi itu, SMAN 1 Jepara bukan sekadar sekolah. Ia adalah panggung kecil dari cinta besar pada bangsa. Di sanalah Pancasila tidak hanya dibaca, tetapi dihayati dan semoga, diamalkan dalam langkah kehidupan sehari-hari.