Tahun ini Gekaes membuat maskot berbentuk astronot. “Jadi, astronot disini diibaratkan sebagai panitia Gekaes karena astronot bisa meraih pencapaian terbesar manusia. Selain itu para panitia Gekaes juga ingin meraih pencapaian terbesarnya sebagai generasi millenial,” ujar Nakitakaduwa. Astronot memiliki filosofi yang sangat penting bagi panitia Gekaes.
“Para panitia Gekaes menjelaskan bahwa mereka menggunakan bahan dasar bambu, kertas bungkus semen, kawat, cat warna semprot, dan tepung kanji sebagai perekatnya,” lanjut Nikitakaduwa ketika ditanya pengerjaan maskot tersebut.
Langkah-langkah membuat makot dengan awalan membuat desain atau sketsa kostum astronot. Memotong bambu sesuai ukuran yang dibutuhkan, kemudian menutup rangka dengan kertas sebanyak 3 lapisan.
Ide membuat maskot tersebut berasal dari seluruh panitia yang menyampaikan pendapatnya seperti contoh masterpiece di dunia nyata dan akhirnya mereka menemukan ide salah satu contohnya yaitu astronot. Mereka juga menghubungkan dengan masa millenial yang mana teknologi sudah canggih. (JDP)