Smansara – Kamis (18/12), pukul 08.00 ruangan multimedia SMAN 1 Jepara telah dipadati siswa-siswi peserta Workshop Kekaryaan Seni Rupa dan Desain. Workshop ini meliputi Workshop Desain Interior, Sinematografi, Seni Lukis dan Senjata Tradisional. Kegiatan ini dipimpin oleh para mahasiswa Institut Seni Indonesia Surakarta atau yang biasa disebut ISI Solo. Mereka berbagi tentang pengetahuan-pengetahuan dasar di bidang mereka masing-masing.
Sebelumnya pembukaan workshop tersebut dimulai dengan sambutan dari Kepala SMA N 1 Jepara yang biasa disapa Pak Udik, selain itu juga sambutan dari koordinator workshop tersebut, “Semoga workshop ini menjadi inspirasi adik-adik dan menimbulkan kerja sama yang baik dari mahasiswa dan adik-adik,” ujarnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan penampilan video berbagai profil Program Studi (Prodi) di ISI Fakultas Seni rupa dan Desain. Di antaranya Prodi Kriya Seni, Seni Rupa Murni, Desain Interior, Televisi dan Film, Fotografi, Desain Komunikasi Visual, Seni Batik, dan yang cukup unik terdapat Prodi Kris dan Senjata Tradisional. Terdengar aneh dan jarang, bahkan para peserta workshop tidak menyangka hal tersebut, namun Prodi Kris dan Senjata Tradisional memang benar-benar ada di ISI Solo, Prodi ini terbilang baru, yaitu di buat pada tahun 2011, sehingga masyarakat umum belum banyak yang mengenal.
Setelah itu para mahasiswa memperkenalkan bagian workshop mereka masing-masing dan memberikan materi dasar. Mengenai pengetahuan lebih lanjut dari tiap-tiap bidang workshop, para peserta pun dipisahkan sesuai minat mereka di ruangan tertentu.
Di bidang Workshop Desain Interior, para peserta melakukan pembelajaran di ruang lab komputer dipandu dua mahasiswa. Bahkan ada beberapa guru yang ikut proses pembelajaran tersebut, tampaknya bidang Workshop Desain Interior sangat menarik. Di ruangan tersebut semua pseserta diajari cara menggambar menggunakan software komputer dengan benar dan mereka diperbolehkan berkreasi sesuai kreatifitas masing-masing. Mahasiswa-mahasiswa tersebut nampaknya sangat sibuk melayani kendala para peserta.
Selanjutnya Workshop Seni Lukis dan Sinematografi berlangsung di luar ruangan. Para peserta Workshop Seni Lukis diberi arahan untuk menggambar realis tanaman dalam pot di sekitar sekolah. Tak ketinggalan para peserta Workshop Sinematografi diajari untuk membuat dan memproduksi film. Mereka dilatih membuat film yang bagus dan benar oleh para mahasiswa, namun karena waktu yang terbatas, kebanyakan film dari para peserta belum selesai editing.
Setelah hampir lima jam berworkshop-ria, waktunya untuk istirahat. Para mahasiswa nampaknya sedang memilih karya para peserta di tiap bidang workshop yang terbaik. Dan para pemenang mendapat apresiasi dan hadiah voucher internet.
“Senang dan seru mengikuti workshop ini, berkat kakak-kakak mahasiswa yang memandu, sekarang saya bisa menggambar desain 3D,” jelas salah satu peserta saat ditanya kesan mengikuti workshop. Kegiatan hari itu diakhiri dengan foto bersama peserta dan mahasiswa ISI Solo. (LOV)
activate javascript